TUGAS MENULIS CERPEN
Nama : Khori Arsyizi Hakim
No : 25
Kelas : XI IA 2
Nasib Timmy yang Malang
Di suatu rumah yang sederhana milik Pak
Suroyo, hiduplah seekor kucing berwarna putih yang diberi nama Timmy. Kucing
tersebut dirawat dan di pelihara oleh Ayu, anak Pak Suroyo. Timmy adalah seekor
kucing betina yang besar, lucu dan menggemaskan. Matanya berwarna hijau dan
kumisnya berwarna putih. Kucing tersebut pemberian dari sahabatnya yaitu Messy. Ketika
Messy hendak pergi ke luar jawa, Messy memberikan kucing kepada Ayu sebagai kenang-kenangan.
Timmy setiap saat pergi ke dapur untuk memburu dan menangkap tikus-tikus
berkeliaran yang mencuri makanan di dapur. Timmy suka mendengkur dan sangat
senang bila tubuhnya dibelai. Tapi sayangnya, orang tua Ayu dan Adik ayu tidak
ada yang pernah membelai Timmy.
Orang tuanya seringkali membentak Timmy kalau
ia sudah mulai mendengar Timmy mengeong untuk meminta makanan. Oleh karena itu,
Timmy suka bermain ke rumah tetangga Ayu, namanya Khori. Entah apa yang Timmy
lakukan di sana sehingga membuatnya jarang berada di rumah. Dia hanya pulang
saat pagi hari dan setelah siang hari tiba di rumah tetangganya itu. Hingga malampun dia
tak kembali pulang. Mungkin gara-gara beberapa hari yang lalu Timmy mencuri
ikan asin di dapur, padahal Ayu sudah memberinya makan. Hal itu membuat ayah
Ayu benci pada Timmy. Ketika Timmy mencuri ikan asin lagi, Pak Suroyo melempar
sandal ke tubuh Timmy. Mungkin karena hal itu Timmy tidak betah tinggal di
rumah Ayu.
Setiap sore Timmy melompat dari pagar
tetangga sebelah untuk mencari Khori. Khori sangat ingin memelihara binatang,
tapi karena tidak ada tempat di rumahnya, ia hanya mengangan-angan hal itu. Pada
suatu hari, keluarga Pak Suroyo pergi ke luar kota. Saat hendak berangkat, Ayu
dan adiknya berpamitan kepada Khori dan Ibunya. Rupanya mereka hendak pergi
berlibur selama seminggu. Setelah memasukkan semua barang kedalam mobil,
keluarga Pak Suroyo berangkat. “Timmy pasti diajak juga” tanya Khori. Ibu Khori
pun berkata “Pasti ada orang yang diberi tugas untuk merawat dan memberi makan
Timmy setiap hari”.
Timmy ternyata tidak diajak pergi
oleh keluarga Pak Suroyo. Timmy mulai bertanya-tanya kemana tuannya pergi. Setelah
lama menunggu Timmy menggaruk-garuk pintu dapur dengan cakarnya dan berharap
dibukakan pintu. Timmy lalu memeriksa kalau-kalau ada jendela yang terbuka
sehingga ia bisa masuk, tapi ternyata semua jendela terkunci rapat. Timmy
merasa kesepian, kedinginan, dan juga kelaparan. Semakin hari tubuh Timmy
semakin lemas dan susah untuk berdiri. Untungnya Khori melihat Timmy yang
terkapar lemas di depan pintu rumah Pak Suroyo. Lalu Khori membawa masuk Timmy
ke rumahnya.
Timmy
sangat senang berada di rumah Khori. Setelah diberi makan, Timmy tidur pulas di
dapur Ibu Khori. Dengan baik hatinya Khori memberi Timmy tempat tidur dari
kotak kayu, selain itu Khori juga memandikan Timmy sampai bulu Timmy bersih.
Malam harinya Timmy terkejut melihat dapur rumah Ibu Khori banyak tikusnya.
Karena ingin membalas kebaikan Khori dan Ibunya, Timmypun menangkap dan
membunuh tikus-tikus yang ada di rumah Khori dan Ibunya.
Keesokan harinya, Ibu Khori sangat
terkejut melihat banyak tikus mati berserakan di lantai. Ibu Khori semakin
sayang pada Timmy. Beberapa hari kemudian keluarga Pak Suroyo pulang dari
liburan. Dengan berat hati Khori mengembalikan Timmy kepada keluarga Pak
Suroyo. Namun, setiap Timmy diantar pulang, ia kembali lagi kerumah Khori.
Timmy tahu bahwa Khori dan Ibunya lebih menyayanginya daripada keluarga Pak
Suroyo.
Karena keluarga Pak Suroyo tidak
perduli terhadap Timmy, merekapun memberikan Timmy kepada Khori dan Ibunya.
Akhirnya Timmy tinggal bersama Khori dan Ibunya. Timmy sangat bahagia karena
selalu disayang dan diperhatikan Khori dan Ibunya. Khori senang akhirnya
keinginannya memelihara binatang terkabulkan. Ibu Khoripun juga senang karena
di dapurnya terbebas dari tikus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar