Ibu...
kau yang mengandungku,. kau bawa aku kemana langkah kakimu. dengan sabar menunggu akan hadirku. kau juga yang melahirkanku. dengan penuh pengorbanan. perjuangan antara hidup dan mati. karena kekuatan dan ketulusan hatimu. hingga kini engkau masih bertahan. semenjak kehadiranku, membawakan suasana baru. mataku yang lucu serta jemariku yang mungil, bertambahkan kasih sayangmu kepadaku. kau timang, kau rawat, kau bimbing dan kau didik aku dengan kasih sayangmu. Saat aku berbaring sakit, engkau pula yang merawat dan menjagaku. kau sangat perhatian. maafkan aku bila membuatmu cemas. Kau lakukan apa saja demi kesembuhanku. kau kerahkan semua yang kau punya demi buah hatimu. kau terus menjaga dan membimbingku, hinggka kini aku tumbuh dewasa. mungkin kini aku banyak menyusahkanmu. Membantah perintah, membuatmu bersedih,, bahkan hingga meneteskan air mata karenaku. Tapi, pintu maaf selalu terbuka. .. semangat dan senyumanmu, membuat hidupku lebih bermakna. Belaianmu menghangatkan suasana. tanpamu, aku takkan terlahir di dunia ini. Maafkan aku bila membuatmu resah dan gelisah. Pengorbananmu tak ternilai. jika aku salah, hanya kata maaf lah yang ku bisa, walaupun aku tau, sebelum aku meminta maaf, kau sudah memaafkannya. Terimakasih, hingga kini kau masih hadir dalam hidupku. terimakasih atas semua jasa-jasamu. walaupun aku tak tahu. berapa lama umurmu. hanya Tuhan-lah yang Kuasa. sekali lagi maaf,, hingga kini aku belum bisa membuatmu bahagia.
Minggu, 13 Januari 2013
puisi hati
Entrane Galau Berat
Tahukah engkau,
betapa sedihnya aku
hidup penuh keributan
tanpa ada kedamaian
tak ada satu orang pun disini
yang peduli tentangku
disini, tak ada yang mampu
membuatku tersenyum
rasanya,,
aku ingin sekali pergi jauh
tenangkan hati dan pikiran sejenak
tapi,
semua itu mustahil
aku tak tahu bagai mana caranya
lenyap dari semua ini
pergi dari sandiwara
yang tiada akhir
saat bersama yang lain
kuperlihatkan auraku ceria
perasaan yang bahagia
kadang,
diikuti sikapku yang jail
agar orang mengira
bahwa hidupku penuh kebahagiaan
tapi sebenarnya tidak!!
kulakukan semua ini,
agar kau tak ingin melihatku bersedih
karna ku ingin membuatmu bahagia
ku sedih, pasti kau juga rasa
aku tak ingin membuatmu kecewa
biarkan semua jadi bebanku
sebenarnya aku rapuh
hatiku hancur bagai kepingan
seharusnya kau bisa pahami
sebenarnya,, ini lah aku
waktu pun terus berjalan
hidup untuk dijalani
bukan untuk disesali
Tahukah engkau,
betapa sedihnya aku
hidup penuh keributan
tanpa ada kedamaian
tak ada satu orang pun disini
yang peduli tentangku
disini, tak ada yang mampu
membuatku tersenyum
rasanya,,
aku ingin sekali pergi jauh
tenangkan hati dan pikiran sejenak
tapi,
semua itu mustahil
aku tak tahu bagai mana caranya
lenyap dari semua ini
pergi dari sandiwara
yang tiada akhir
saat bersama yang lain
kuperlihatkan auraku ceria
perasaan yang bahagia
kadang,
diikuti sikapku yang jail
agar orang mengira
bahwa hidupku penuh kebahagiaan
tapi sebenarnya tidak!!
kulakukan semua ini,
agar kau tak ingin melihatku bersedih
karna ku ingin membuatmu bahagia
ku sedih, pasti kau juga rasa
aku tak ingin membuatmu kecewa
biarkan semua jadi bebanku
sebenarnya aku rapuh
hatiku hancur bagai kepingan
seharusnya kau bisa pahami
sebenarnya,, ini lah aku
waktu pun terus berjalan
hidup untuk dijalani
bukan untuk disesali
puisi hati (ibarat hujan)
Hujan...
ketika hujan menyapa..
mengguyur dan membasahi sekitar alam
daun kering pun berguguran
jatuh di lahan becek
banyak genangan air
ada air yang mengalir
membawa larutan tanah
membawa dedaunan pergi bersamanya.
biarkan air mengalir sewajarnya
hujan,
kadang datang menerjang
kadang membawa angin ribut
petir dan halilintar yang menggelegar
juga menenggelamkan banyak korban
aku tak tau akan hadirmu
dan aku pun tak tau akan sirnamu
ku dengar rintikan hujan,,,
membasahi genting
yang sedari dulu kering
alunan tiap tetesan
menimbulkan suarua berbeda
................
Hujan,,
aku selalu menantimu
di depan pintu rumahku
ku terpaku
sambil mengingat ingat
masa laluku yang kelabu
sebenarnya aku tak ingin
tapi terlintas begitu saja dalam benakku
tetesan ini...
seakan bumi menagis
mendengar keluh kesahku
aku ingin melangkah saat hujan
agar tak ada satu orang pun yang tahu
bahwa aku sedang menangis
hujan,,
tempatku sembunyi dalam kegalauan hati
ungkapan seluruh isi kalbuku disini
menyadarkanku akan sebuah arti
meninggalkan jejak setiap aliranmu
disini ku merenung
terbawa dalam lamunanku
ku berharap,,
hujan berhenti
tuk menghapus air mataku
menunggu sambutan pelangi
untuk kembali membuatku tersenyum
Langganan:
Komentar (Atom)