Minggu, 13 Januari 2013

puisi hati (ibarat hujan)


Hujan...
ketika hujan menyapa..
mengguyur dan membasahi sekitar alam
daun kering pun berguguran
jatuh di lahan becek
banyak genangan air
ada air yang mengalir
membawa larutan tanah
membawa dedaunan pergi bersamanya.
biarkan air mengalir sewajarnya



hujan,
kadang datang menerjang
kadang membawa angin ribut
petir dan halilintar yang menggelegar
juga menenggelamkan banyak korban
aku tak tau akan hadirmu
dan aku pun tak tau akan sirnamu



ku dengar rintikan hujan,,,
membasahi genting
yang sedari dulu kering
alunan tiap tetesan
menimbulkan suarua berbeda
................



Hujan,,
aku selalu menantimu
di depan pintu rumahku
ku terpaku
sambil mengingat ingat
masa laluku yang kelabu
sebenarnya aku tak ingin
tapi terlintas begitu saja dalam benakku



tetesan ini...
seakan bumi menagis
 mendengar keluh kesahku
aku ingin melangkah saat hujan
agar tak ada satu orang pun yang tahu
bahwa aku sedang menangis



hujan,,
tempatku sembunyi dalam kegalauan hati
ungkapan seluruh isi kalbuku disini
menyadarkanku akan sebuah arti
meninggalkan jejak setiap aliranmu



disini ku merenung
terbawa dalam lamunanku
ku berharap,,
hujan berhenti
tuk menghapus air mataku



menunggu sambutan pelangi
untuk kembali membuatku tersenyum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar